Sabtu, 26 April 2014

Southern Ridges - Singapore

Ada yang pernah mendengar Henderson Waves? Mungkin beberapa sudah pernah. Kalau saya, baru dengar dari Bimo. Buka-buka internet, dan saya langsung berminat ke sana.

Ternyata, si Henderson Waves ini berada di area The Southern Ridges, yaitu ruang hijau terbuka seluas 9 km yang menghubungkan antara Mount Faber Park, Telok Blangah Hill Park, HortPark, Kent Ridge Park dan Labrador Nature Reserve. Dan, jembatan Henderson Waves ini menghubungkan antara Mount Faber Park dan Telok Blangah Hill Park.
Ini start point kita

Southern Ridges Map

Untuk masuk ke Southern Ridges ini gratis loh. Bisa jadi alternatif wisata yang murah meriah sekaligus menyehatkan di Singapore :D

Kita memulai jalan kaki ini dari Alexandra Arch (sebuah jembatan penyebrangan yang bentuknya seperti daun) dan rencananya berakhir di Henderson Waves (bisa lihat map diatas). Untuk menuju Alexandra Arch, dari ABC Backpackers Hostel kita naik bis no. 51, turun di Alexandra Point dan dilanjutkan jalan kaki sekitar 3 menit.

Alexandra Arch
Lucu juga waktu ke sini. Beberapa orang kami lihat memakai baju untuk jogging atau olahraga. Kalau kami malah  ketauan banget gaya turisnya. hahaha..

Jangan lupa foto-foto di sini ya, banyak spot yang menarik untuk narsis ^_^ Berhubung bimo suka foto-foto, kami pun dengan senang hati menjadi model. hihihihi..Makasih ya, bim :D
Forest Trail
Bisa lihat pemandangan kota Singapore juga loh
Beruntungnya warga Singapore punya ruang hijau terbuka seperti ini *envy*
Setelah jalan beberapa lama, ada tempat istirahat tapi ga ada yang jualan kayak di Indo :P
Istirahat beberapa menit, lalu kita lanjut jalan lagi. Kalau menurut peta, tidak berapa lama lagi kita akan sampai di Hilltop Walk Terrace Garden. Jalan di Hilltop Walk ini relatif sepi dan berasa kayak lagi di daerah mana gitu *kayak bukan di kota Singapore*.

Hilltop Walk
Hilltop Walk Terrace Garden


Berhubung hari mulai siang dan rasanya sudah cukup explore Hilltop Walk, maka kami pun melanjutkan ke Henderson Waves. Henderson Waves ini memiliki ketinggian 36 meter di atas jalan Henderson Road dan merupakan jembatan untuk pejalan kaki tertinggi di Singapore.

Southern Ridges




Henderson Waves
Cocok juga jadi model, Bim.. haha
Pacar mana pacar *galau mode on*

Muka kucel tapi seneng :P
Karena masih ada tujuan berikutnya, maka Henderson Waves ini menjadi tujuan akhir kami di Southern Ridges.

Kalau cuma mau explore Henderson Waves, sebenernya dari MRT Bugis Station bisa turun di MRT Harbourfront (exit C), dilanjutkan dengan naik bis nomor 131 dari Halte Blangah Road (nanti turunnya di halte Henderson Road).

Saran aja, kalau berminat jalan seperti rute yang kami lakukan, sebaiknya makan dulu, pakai alas kaki yang nyaman dan jangan lupa bawa air mineral.

*Photos by Aries Bimo Trilaksono*

Helo (Again) Singapore 2012

“Why do you go away? So that you can come back. So that you can see the place you came from with new eyes and extra colors. And the people there see you differently, too. Coming back to where you started is not the same as never leaving.”- Terry Pratchett

As I said it before, i surely will be back to this country. And it was happened! Ya, kali ini saya ke Singapore bersama teman SL (bimbingan belajar waktu SMA dulu), yaitu Wiwied, Bimo, dan Mela. Enggak bosan ke Singapore terus? Enggak tuh :D

Bisa dikatakan bahwa trip ke Singapore ini tercetus saat kami reunian di bulan Januari 2012, dalam perjalanan menuju Lembang - Bandung. Hingga akhirnya dikonkritkan dengan membeli tiket saat Air Asia lagi promo. Dari cerita Bimo, sepertinya banyak tempat-tempat menarik yang ingin ia kunjungi, terutama terkait dengan bangunan-bangunan. maklum, teman saya ini kerja di bidang arsitektur. dan, kayaknya menarik bisa melihat sisi lain dari Singapore yang selama ini saya ga "ngeh" sebelumnya. jadilah sebagian besar itinerary ini disusun oleh Bimo. Ini pertama kalinya ngetrip dengan temen cowo yang bikin itinerary cukup detail, ga nyangka! Thanks anyway, Bimbim :D

Awalnya, trip ini direncanakan selama 4 hari 3 malam, namun sayang disayang, pada suatu malam, nyokap bilang kalau acara lamaran kakak tercinta *caelah* rencananya akan dilangsungkan tanggal 18 November. Why oh why diantara banyaknya hari dan tanggal dalam 365 hari harus tanggal itu?? T_T

Namun, sebagai adik yang sayang dengan Kakaknya *uhuk*, maka saya pun memutuskan akan pulang lebih cepat 1 hari dibanding teman-teman yang lain dan (pastinya) membeli tiket Singapore - Jakarta lagi. Karena promo, si tiket itu hangus dan kalau mau reschedule, harus tambah uang seharga tiket baru. Yaelaah.. mending baru sekalian deh, include bagasi pulak! hahaha...

Tanggal berangkat pun tiba. Hari ini kami janjian kumpul di Bandara Soetta Terminal 3.Check-in maupun imigrasi berjalan lancar. Pesawat Air Asia yang kami tumpangi pun on-time. Namun, saat di pesawat ada satu pengalaman yang ga akan saya lupakan. Saat lagi asik-asik ngobrol, tetiba saja si pesawat seperti mau jatuh tiba-tiba, seketika suasana sepesawat yang tadinya cukup ramai, sunyi. Astagfirullah.....Tapi untungnya, tidak terjadi apa-apa dan alhamdulillah kami tiba di Changi International Airport dengan selamat.

Seperti biasa yaa.... setibanya disana, kita langsung ambil peta yang bisa diambil gratis. Selanjutnya juga beli dan top up kartu EZ-Link. Buat yang sudah sering ke Singapore pasti familiar sama kartu sakti ini. Lumayan, ga perlu beli tiket single-trip tiap kali mau naik MRT ataupun sediain uang buat bayar ongkos bis. Tinggal di tap aja dan pastiin kartunya masih ada saldonya. Simple dan praktis!

Setelah itu, kami menuju ABC Backpackers Hostel di daerah Kubor. Dari bandara kita naik MRT menuju Bugis Station. Ini pertama kalinya saya menginap di hostel Singapore dan naik MRT dari bandara menuju penginapan. Biasanya selalu naik taksi dan nginep di hotel. New experience, anyway :D Ternyata, enak juga kok dan ga repot.

Hujan turun saat kami sampai di Bugis Station. Waduuuh...padahal hari ini akan banyak outdoornya ketimbang indoor. Maklumlah di bulan November, Singapore cuacanya mirip sama Indonesia, lagi musim hujan.

Setelah check-in dan leyeh-leyeh beberapa menit, kita pun memutuskan langsung jalan, mumpung si hujan lagi reda juga. Tujuan jalan-jalan pertama kami adalah Marina Barrage. Dari MRT Bugis Station kita menuju Marina Bay Station, yang kemudian dilanjutkan dengan naik bis SBS Service 400. Sebenernya ada shuttle bis gratis pada jam-jam tertentu, tapi berhubung si 400 ini nongol duluan, jadi naik yang ini aja.

Marina MRT Station
Marina Barrage adalah sebuah bendungan air yang sebenernya difungsikan sebagai penahan banjir. Merupakan reservoir ke-15 dan terbesar yang dimiliki oleh Singapore (saat saya kesana). Di sisi lain, tempat ini ternyata juga dijadikan sebagai objek wisata.


Selain itu, bentuk bangunannya pun tergolong unik. Ada rumput-rumput di bagian atasnya dimana dari sini kita bisa liat Singapore Flyer, Marina Bay Sands, dan Gardens by the Bay. Ga heran kalau ada yang pernah bilang Marina Barrage merupakan salah satu tempat untuk foto yang bagus di Singapore.

Rumputnya kayak karpet ya...

Kita juga bisa loh masuk ke bagian dalam gedung Marina Barrage ini. Ada yang namanya Sustainable Singapore Gallery, yaitu semacam pameran informasi dan sensorik ekstravaganza tentang upaya-upaya Singapore terkait kelestarian lingkungan. Gratis kok masuk kesini. Bukanya dari jam 9 pagi - 9 malam (tutup pada hari Selasa).

Gallery 1


Gallery 2
Gallery 3

Gallery 4

Gallery 5

Gallery 6
Dari Marina Barrage, kita jalan kaki ke Gardens by the Bay. Soalnya jaraknya ga terlalu jauh juga. Gardens by the Bay ini termasuk spot wisata baru di Singapore, yaitu sebuah taman seluas kurang lebih 100 hektar yang lokasinya berada di belakang Marina Bay Sands Hotel.



Gardens by the bay ini terdiri dari beberapa zona utama, yaitu Cloud Forest, Flower Dome, dan Super Tree Grove. Kita ga sempat masuk ke Cloud Forest dan Flower Dome (keduanya merupakan rumah kaca) karena keterbatasan waktu juga. Selain itu, sayang kalau di sana cuma sebentar, soalnya tiket masuknya lumayan mihil. Akhirnya, kita cuma explore Super Tree Grove dan sekitarnya :D



Setelah itu, kita menuju Esplanade. Cara paling mudah ke sana adalah dengan memotong jalan melalui Marina Bay Sand, yaitu pusat hiburan terpadu yang memiliki view ke Teluk Marina. Didalamnya terdapat hotel berbintang, mall, museum, kasino dan lain sebagainya.

Bagian dalam Marina Bay Sand Mall
Berhubung kaki udah mulai sakit, alhasil kita duduk-duduk dulu buat santai di Marina Bay Sand Mall. Memang kalau ke Singapore, harus siap kakinya pegel. Kebiasaan  sering naik angkot/ojek/mobil dibanding jalan kaki sih #ngeles.

Helix Bridge
View from Helix Bridge
Pastinya beli 1 dollar ice cream ^_^
Kalau ke Singapore belum mampir ke daerah Teluk Marina ini kayak ada yang kurang. Viewnya bagus banget.  Dan kalau mampir ke sini pas malam hari, pasti lebih kece lagi soalnya banyak lampu-lampunya. Ho ya, berhubung kita semua udah pada pernah ke Merlion dan merasa ya gitu-gitu aja, jadinya kita skip kesana dan lebih milih ke Esplanade. Kenapa ke sana? karena belum pernah! haha... dan, katanya Bimo di Esplanade juga ada spot yang oke buat foto dengan view Teluk Marina. Ngikut aja deh saya mah. Belum pernah ini.
Esplanade dari dekat
View dari Esplanade
Selama ini saya belum pernah ke Esplanade - Theaters on the Bay, cuma lihat dari kejauhan. Esplanade merupakan salah satu icon Singapore yang letaknya tidak jauh dari Patung Merlion. Bagi yang suka nonton pertunjukan seni, seringkali diselenggarakan di Esplanade.

Karena bingung setelah ini kita mau kemana, akhirnya kita putuskan untuk ke Clarke Quay aja. Mau balik ke hostel kok ya sayang, soalnya hari juga masih belum gelap. Lagian, kalau sudah di kamar, cenderung malas buat keluar lagi.

Singapore River
Lupa namanya, yang pasti ga bakal naik ah. hehe
Clarke Quay di malam hari
Photos by Aries Bimo Trilaksono :D

Jumat, 18 April 2014

Sawasdee, Bangkok - Pattaya

Reclining Buddha di Wat Pho
Yeaaay... nyokap kembali ngajakin family trip lagi. Kali ini kemana ya?

Ide untuk ke Thailand (Bangkok-Pattaya) ini berawal dari saya yang ingin pergi ke negara Gajah Putih ini. Kenapa? Simple, karena belom pernah! hahaha... Kita waktu itu tidak pergi full team (minus si Adek) karena dia bilang sibuk kerja dan ga bisa cuti :( Akhirnya, kita cuma pergi berempat. Dan, diantara kami, hanya nyokap yang sudah pernah ke Bangkok-Pattaya, bahkan bokap pun belom pernah. Untung mamake ga keberatan ke sini lagi.

Walaupun sudah pernah ke Bangkok-Pattaya, mamake tetep milih ikutan tour. Alasannya? yaa... seperti biasa...tinggal terima beres. Beginilah kalau jalan dengan Bokap-Nyokap, kemungkinan besar pasti ikut tour, kecuali ke Singapore nampaknya :D Tapi, waktu itu, sebelum memutuskan untuk ikut tour, saya juga sudah cek-cek harga tiket pesawat. Berhubung rencana family trip ini agak mendadak, yaitu cuma beberapa bulan sebelum berangkat dan tanggal yang kita pilih itu long weekend (maklum, anak baru belum dapet cuti), memang harga tiketnya mahal bangeet...jadi, yaa.. kalau ikut tour hitung-hitung jatuhnya lebih murah sih... hahaha...

Day 1: 17 Mei 2012
Kita berangkat dari Soekarno-Hatta ke Suvarnabhumi Airport (Bangkok) naik Air Asia. Boleh dikatakan inilah pertama kalinya saya naik pesawat AA dan berangkat dari terminal 3, begitu juga dengan bokap dan kakak. Kesan saya? well... lumayan juga kok! Walaupun memang bukan full service airlines yaa.. Kalau memang mau tambah makanan ya harus keluar expense lagi. dan, itu pilihan :D

Suasana ruang tunggu Terminal 3 Soetta
Setibanya di Bangkok, komentar saya adalah waaah... airportnya gede bangeett. keren... kapan ya Soetta bisa kayak gini. Berhubung saat tiba disana hari sudah malam dan karena ikut tour, jadinya ga bisa explore airport ini dulu. Tujuan pertama kami setiba di sana hanya makan malam di sebuah rumah makan lokal di Bangkok. Lupa namanya. Dan, saat kesana udah sepi aja loh.. ya iyalah.. nyampe sana sekitar jam setengah 10 malam. ini sih late dinner banget namanya :p Untungnya, makanannya enak, apalagi Tom Yam-nya. beda sama Tom-Yam di Jakarta yang kuahnya cenderung berwarna merah, disini bening dan saking beningnya bisa lihat isinya #lebay. Tapi, tetap kerasa asam, asin, pedasnya. enak! namanya juga makan langsung dari negara asalnya. hehe

Selesai makan, saya pikir kami adalah tamu terakhir. Ternyata masih ada rombongan tour yang baru saja datang. Hari ini pun ditutup dengan langsung menuju hotel untuk beristirahat.

Day 2: 18 Mei 2012
Setelah breakfast di hotel, acara kami adalah Bangkok City Tour. Saat di perjalanan menuju Temple of Reclining Buddha (Wat Pho), saya melihat Grand Palace. Tadinya berharap kesana, ternyata tidak.. waks... Banyak yang bilang kalau ke Bangkok wajib ke Grand Palace T_T sayang amat. Sekali lagi, beginilah kalau ikut tour. itinerary sudah ada dan kita harus stick to the itinerary, jadi tidak mungkin berubah tujuan.

Pintu masuk ke Wat Pho
Bisa memasukan koin ke mangkok ini. Tapi, beli dulu koinnya ya :)
Di dekat Reclining Buddha, ada jejeran mangkok-mangkok sebanyak 108 buah. Banyak pengunjung yang memasukan koin satu persatu ke mangkok ini. Katanya, kalau kita punya koin lebih banyak dari jumlah mangkok, artinya keberuntungan kita banyak. Bagaimana dengan saya? Ah... kalo saya memilih foto-foto ajalah :P

Di satu sudut di Temple of Reclining Buddha
Di bagian luar dari tempat Reclining Buddha juga terdapat beberapa temple-temple kecil dan bangunan lainnya.





Dari Wat Pho, kami berjalan kaki menuju dermaga untuk naik boat menyusuri Chao Phraya River. Selama perjalanan ke sana, ketemu beberapa hal yang cukup menarik:

Tuk-tuk - becaknya Thailand

Pijet ala Bangkok
Dari dermaga, kita bisa melihat Wat Arun. Kita memang akan ke sana juga, tetapi sebelumnya  keliling-keliling Sungai Chao Phraya yang terkenal ini dulu.

Ini dia boatnya
Wat Arun - Temple of the Dawn

Kesan saya terhadap Sungai Chao Phraya ini mengingatkan akan wisata sungai musi. Banyak hal-hal yang bisa kita lihat selama menyusuri sungai. Kalau dipikir-pikir air sungainya ga bersih-bersih banget kok cuma memang sepertinya pemerintah dan warga saling mendukung program/wisata sungai ini. Lalu kepikiran, Ciliwung mungkin bisa juga dibuat seperti ini ya...


Pedagang yang menawarkan souvenir khas Thailand


Setelah selesai keliling Sungai Chao Phraya, kita berhenti di Wat Arun (Temple of The Dawn). Wat Arun ini punya nama panjang Wat Arun Ratchawararam Ratchawaramahawihan. Katanya, kuil ini keren banget apabila kita melihatnya saat matahari terbenam, dan merupakan salah satu must-visit temple in Bangkok.

Foto wajib bersama rombongan kalau ikutan tour :D
Setelah foto bersama, kita diberikan waktu bebas untuk mengexplore Wat Arun. Berhubung temple ini lebih luas dibandingkan Wat Pho maka waktunya pun lebih lama.




Oh ya, kalau berniat beli kaos Thailand, saran saya belinya di toko-toko yang ada di sekitaran Wat Arun. Rameeee banget memang. Nyokap sampai cerita kalau kaos yang dia pilih sempet diambil orang. hahaha..tapi, memang dari segi harga tergolong lumayan murah dan dapat kaos dengan kualitas yang bagus juga kok :)

Day 3: 19 Mei 2012
Hari ini kita check-out dari Hotel di Bangkok karena kita nanti malam akan menginap di Pattaya. Perjalanan dari Bangkok menuju Pattaya sekitar 2 jam. Tujuan pertama kita hari ini adalah ke Gem's Factory, yaitu pabrik dan showroom batu-batu perhiasan terbesar di Thailand. Nah... nah... di Gem's Factory ini lumayan lama. Katanya sih batunya pada bagus-bagus dan murah. Banyak ibu-ibu yang berminat belanja di sini. hahaha... kalau saya mah muter-muter aja liatin coklat. Ada toko coklat juga di sana ternyata. Ga paham soal perbatuan dan perhiasan sih.

Tujuan selanjutnya adalah Silver Lake Grape Farm, ya... kayak Perkebunan Anggur gitu deh. Nah, di tempat ini, mereka juga langsung menjual berbagai macam produk yang diolah dari Anggur. Salah satu yang jadi favorit disini adalah si jus anggur sama es krim. Mungkin karena waktu ke sini itu panaaass, jadi enak banget bisa makan/minum yang seger-seger ;) Suka bangetlah sampai tempat satu ini!

Jus anggur yang rasanya enak dan seger benget!
Kebun anggur di Silver Lake Grape Farm ini juga punya view pemandangan yang cantik deh. Perkebunan ini didekorasi dengan berbagai bunga, di sekitarnya pun ada gunung dan danau pula. Kalau ngeh, kita  juga bisa melihat kincir angin kayak di Belanda itu looh, walaupun kecil. soalnya lihatnya dari jauh sih. hehe

Perkebunan Anggur

Tidak jauh dari Silver Lake Grape Farm ada yang namanya Laser Buddha. Di sini kita bisa melihat gambar Buddha sedang duduk dari emas yang dipahat di tebing gunung. Kalau sempat kemari, jangan lupa foto-foto juga disini ya :))

Laser Buddha
Hari ini kita akan makan siang di salah satu restoran di Nongnooch Village. Setelah makan, kita akan menonton show khas Thailand. Sambil menunggu, kita bisa mampir ke toko-toko suvenir atau taman di dekat sana.

Taman di Nongnooch Village
Sekitar pukul setengah 2-an siang, pintu masuk Thai Cultural Show pun dibuka. Disini tidak ada nomor kursi, siapa cepat dia dapat. tinggal cari saja posisi tempat duduk yang menurut anda paling nyaman. Thai Cultural Show ini merupakan show berbagai macam tari-tari daerah Thailand.




Sehabis Thai Cultural Show, kita diminta untuk pindah tempat untuk menonton satu show lagi, yaitu Elephant Show. Sesuai dengan namanya, dalam show ini kita bisa melihat atraksi para gajah-gajah, misalnya melukis, bermain bola, dan lain sebagainya. Kalau saya pribadi sebetulnya tidak terlalu fokus nonton ini, soalnya rame banget. Tidak seperti show sebelumnya yang dapat tempat duduk, saya dan keluarga ga kebagian, jadinya nonton sambil berdiri dan agak tertutup oleh orang lain.


Thailand terkenal dengan Floating Market. Yang ada di pikiran saya saat akan ke Floating Market, kita akan ke sebuah sungai dimana disana para penjualnya mendagangkan barang-barangnya di perahu. Ternyata Floating Market ini sebuah kawasan yang didesain seperti Pasar Terapung, yaitu ada jembatan, perahu, sungai buatan, namun itu hanya suasana saja. Soalnya yang jualan di perahu cuma sedikit kok. hehehe.
Floating Market yang ramai pengunjung itu



Di kawasan Floating market ini banyak dijual makanan, minuman, maupun souvenir-souvenir khas Thailand. Satu hal yang menarik perhatian saya adalah Mango Sticky Rice, jajanan khas Thailand. Enak banget!

Mango Sticky Rice yang bikin nagih ^_^ Wajib dicoba!
Apalagi sih yang harus/wajib dilakukan di Pattaya? Salah satunya adalah menonton Banci Show, yaitu Alcazar Show (para banci cantik ini akan menyanyi sambil menari, walaupun lipsing yaak). Sebetulnya ini salah satu pilihan show yang bisa kita tonton. Tadinya sih ada pilihan Spiderman atau Alcazar. Spiderman itu semacam show ya gitu deh... *ga ngejawab banget ini jawaban* hahaha...nonton aja ya sendiri kalau penasaran, yang pasti saya lebih memilih Alcazar ini :D

Alcazar Show
Keliatan bancinya ga sih? (perhatikan yang merah yaaa...hahaha)
Selesai show Alcazar, kita bisa berfoto-foto dengan para banci-banci nan cantik. Nanti mereka akan memadati jalan yang sudah ditentukan. Tinggal kita pilih deh mau foto sama yang mana. Eitss.... ga gratis loh. Harus bayar berapa baht gitu deh. Tapi murah kok menurut saya. Jangan dilewatkan kesempatan ini. hahahaha....

Sehabis itu, kita menuju Hard Rock Cafe Pattaya. Sebetulnya, saya ga paham kenapa harus kemari. Ini kan hanya semacam kafe gitu yaa.. tapi usut punya usut ada sesuatu yang bisa dilihat disini. Cuma karena saya tidak tertarik yang begituan (intinya sih yang agak menjurus2 gitu, taulah ya.. ga perlu kan ditulis secara frontal disini :p), akhirnya malah ke arah Pantai di dekat Hard Rock Cafe. Sayangnya karena gelap, jadinya tidak ada yang bisa dipotret. Cuma bisa dilihat saja. Yasudahlah... akhirnya kembali ke Hard Rock Cafe sambil liat-liat barang tapi ujung-ujungnya tetep ga beli :D

Day 4: 20 Mei 2012
Rencana hari terakhir ini dimulai ke Bee Farm & Dried Seafood Market, yaitu semacam pusat oleh-oleh makanan kering.

Bersama lebah dan madunya
Yang kemudian nantinya dilanjutkan ke Mall Maboonklong (MBK) yang terkenal itu. Di MBK, kita akan ke Musuem Madame Tussaud. Ini pertama kalinya saya ke museum patung lilin. Aktivitas di tempat ini kebanyakan ya foto-foto sama tokoh maupun karakter film favorit kita.


Sekian cerita saya mengenai trip ke Bangkok-Pattaya. Mungkin ada yang akan berpikiran, kenapa ga jalan sendiri aja? Sebenernya ikut tour itu ada sisi positif-negatifnya kok. Positifnya adalah kita ga perlu ribet lagi buat mikirin nanti makan dimana, transportasinya, tempat nginap, mau kemana aja, dll, tour akan menjamin itu semua. Pokoknya tinggal duduk-duduk cantik dan tiba-tiba udah nyampe aja ditujuan, kita tinggal foto-foto, ada guide khusus, dll. Barang-barang (bagasi) juga udah ada yang ngurusin. Selain itu, sebenernya banyak tempat yang bisa kita kunjungi dalam waktu yang relatif pendek, jadi buat mereka yang cutinya terbatas tapi banyak tempat yang pengen dikunjungi ya bisa banget terakomodir, terutama popular places to visit ya.

Negatifnya juga pasti ada: pastinya kita harus keluar budget yang lebih besar, bayar tips buat tour guide dan supirlah, dll. ya iyalah.. mana ada yang gratis, guys. hehehe...ada kompensasinyalah pasti. karena banyak tempat yang dikunjungi dan mereka sudah ada itinerary yang harus didatangi, maka waktu kita buat explore suatu tempat pun biasanya relatif cepat  dan ga mungkin bisa ganti itinerary kecuali kasus khusus yak. Dan, pastinya diajakin ke tempat-tempat souvenir shop ataupun tempat belanja rekanan mereka, yang mungkin kita ga terlalu tertarik buat belanja disana.

Ya.. silakan dipilih kalau mau jalan sendiri atau ikut tour. Tapi, overall, saya pribadi masih bisa menikmati jalan-jalan dengan tour kok. Apalagi dengan orang tua. Kasian mereka kalau harus geret-geret koper sendiri, ga tega euy. yang ada ntar malah kecapean dan mood buat jalan pun terpengaruh :))

Selalu senang bisa ngetrip bareng keluarga ^_^ *semoga yang selanjutnya bisa full team lagi*